Laporan Praktikum Q

Rabu, 18 Juli 2012

Nilai Anjlok

Biar kata nilai anjlok, hidup ini tetap indah.. J

Kalimat diatas sering menjadi penghibur ketika aku melihat hasil ujian di papan pengumuman menujukkan angka yang menurut prediksiku akan membuat IP semester turun. Yah, walaupun KHS semester ini belum keluar tapi kalau aku hitung dari nilai-nilai yang sudah keluar, IP aku semester ini nggak lebih dari 3,5.

Bukan suatu masalah sih, aku nggak membuat target IP harus sekian dan sekian. Terlebih berharap menjadi yang terbaik. Yang penting bisa diatas 3,00 nah udah cukup kok, hehe. *ini mah bikin target nilai juga yah. Hehe, yah tapi target segitu ya nggak tinggi-tinggi banget khan yah. Target segitu juga supaya bisa ngurus beasiswa.

Selama ini aku cuma menekankan aku harus lebih baik dari sebelumnya. Kalau nilai pada turun artinya aku belum bisa lebih baik dari sebelumnya. Jadi aku belum mengalami kemajuan khan. Ini yang kadang bikin sedih. Hummmm. Tapi nilai bukan segalanya kok. Kadang aku justru sedih atau malu kalau dapat nilai tinggi.

Sedih, karna kadang ada aja yang merasa tersaingi dengan terpampangnya nilai itu. Kalau sudah gini, siap-siap aja mendapat perlakuan yang nggak enak. Ini yang sering bikin aku bungkam tanpa kata. Kadang di lain situasi aku justru jadi malu dapat nilai tinggi. Malu, karna nilai itu hanya sekedar nilai. Yah, walaupun nilai itu aku peroleh atas usahaku sendiri tapi tetap aja aku merasa nilai itu hanya sekedar sebuah nilai. Kadang aku menggerutu sendiri, percuma ujian kamu dapat bagus tapi kalau ditanya orang nggak bisa jawab, ngerti kok cuma waktu ujian.

Aku juga nggak ngerti, kenapa yah? Kalau ujian aku bisa kerjakan soal-soal ujian. Tapi coba kalau udah lama nggak ujian, ada yang tanya tentang materi yang pernah masuk di ujian. Aneh bin aneeeh, aku  nggak bisa jawab. Hikz hikz. Malah kadang aku tanya sama teman yang nilainya dibawah aku dia bisa jawab. Jujur dalam hati aku acungkan jempol untuk dia dan mengerutuki diriku sendiri aku malu, aku merasa nilai ku hanya sekedar nilai T.T

Kadang bingung juga, kok aku bisa dapat segitu, tapi kok kalau di tanya aku nggak bisa jawab yah.

Aku juga bingung, aku pengen banget lanjut ke farmasi klinik. Aku udah usaha supaya bisa menguasai farmakologi, Alhamdulillah nilai-nilai farmakologi juga yaaah lumayanlah. Tapi aku selalu merasa kok aku taunya cuma waktu ujian aja. Pernah, waktu liburan semester 3 kemaren tiba-tiba ada yang tanya sama aku mekanisme kerjanya diuretic tiazid. Secara materi tentang diuretic baru aja aku dapat di semester 3, tapi nyatanya waktu ditanya aku belum bisa jawab kalau belum buka catatan T.T

Haduhhh, payah yaa…
Huft…

Hmmm, ya sudahlah. Stop dulu galaunya.
Diriku yang bijak tiba-tiba muncul dan membisikkan sesuatu. Hehehe gaje banget dah ni tulisan.

“Pada intinya walaupun secara kuantitatif nilai bisa menggambarkan pemahaman seseorang. Tapi nilai bukan segalanya.”
“Tetap harus giat belajar”
“Belajarnya kudu diulang-ulang.”
“Belajarnya nggak cuma waktu mau ujian.”
“Dan kudu banyak membaca biar paham bener.”
Ingetttt yah Andriii, belajarrrrrr!!!!!

Haduh, ceritanya mulai nggak nyambung sama judul yah, hee..
Okeh balik kejudul.

Walaupun nilai anjlok, hidup ini tetap indah.

Aku bilang begitu, karna namanya hidup. Kadang dibawah, kadang diatas. Kadang bahagia, kadang senang. Nah, jadi aku membayangkan hidupku seperti sebuah pementasan. Kadang ada kalanya aku sedih, maka aku berpikir kesedihan ini juga merupakan sesuatu yang indah. Karna seperti halnya sebuah pementasan dengan adanya konflik justru membuatnya menjadi menarik khan. Nah begitu juga kehidupan dengan menelan manis pahitnya hidup, akan terasa lebih berwarna.

Kadang juga kalau mengenang masa-masa pahitnya kuliah, malah aku jadi senyum-senyum sendiri. Kadang karna pengalaman pahit itu perjuangan selama kuliah menjadi berwarna dan menjadi sesuatu yang indah untuk dikenang.

So, apapun yang terjadi tetap hidup ini indah kawan. J
Karna aku percaya Allah jauh lebih tau apa yang aku butuhkan. Allah akan selalu memberikan apa yang aku butuhkan dan aku yakin itu adalah yang terbaik untukku. Meskipun awalnya terasa pahit, tapi aku percaya suatu saat nanti akan terasa begitu indah karna Allah yang memberikannya.



Kota Tepian, 10 Juli 2012

0 komentar: