R/ Ampisilin
Parasetamol
Aspirin
CTM
m.f. pulv. no. VII
s.q. dd. Pulv I
Pro: Nn. Chika Umur : 4 tahun
I. Resep Asli / Satandar
1. Resep Standar
Parasetamol 0,300
Aspirin 0,500
CTM 0,300
2. Kelengkapan Resep
- Nama, SIP dan alamat praktek dokter tidak tertera.
- Tanggal pembuatan resep tidak tertera.
- Paraf dokter tidak tertera.
- Alamat pasien tidak tertera.
3. Penggolongan Obat
O : -
W : Ampisilin
G : Aspirin, CTM
B : Paracetamol
4. Komposisi Bahan
Tiap 1 bungkus Mengandung :
Ampisilin 150 mg
Ampisilin 150 mg
Parasetamol 50 mg
CTM 2,5 mg
II. Uraian Bahan
1. Ampisilin
a. Sinonim : Ampicillinum, Ampisilina (FI III, 90)
b. Farmakologi : Termasuk golongan penisilin broadspektrum. Mekanisme kerja dengan mensintesa diding bakteri sel. Banyak digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, saluran cerna, saluran kemih, kulit dan bagian lunak. (OOP V, 68)
c. Khasiat : Antibiotikum (FI III, 91)
d. Pemerian : Serbuk hablur renik, putih, tidak berbau atau hamper tidak berbau rasa pahit. (FI III, 90)
e. Kelarutan : Larut dalam 170 bagian air, praktis larut dalam etanol dalam eter P (FI III, 90)
f. Dosis lazim dan dosis maksimal
DL anak 1 x : -
1 H : 50 mg/kg – 100 mg/kg (dibagi dalam 4 dosis).
(FI III, 923)
DM dewasa1 x : -
1 H : 4 g (FI III, 960)
2. Parasetamol
a. Sinonim : Acetaminophenum, Asetaminofen (FI III, 37)
b. Farmakologi : Analgetika perifer yang merintangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri. (OOP V, 297)
c. Khasiat : Antipiretikum dan analgetikum (FI III, 37)
d. Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, tidak berbau, rasa pahit. (FI III, 37)
e. Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95%.
(FI III, 37)
f. Dosis lazim dan dosis maksimal
DL anak 1 x : 50 mg – 100 mg
1 H : 200 mg – 400 mg (FI III, 920)
DM dewasa 1 x : -
1 H : 4 g
3. Aspirin
a. Sinonim : Acidum acetylsalicylicum, Asam asetilsalisilat, Asetosal
(FI III,43)
b. Khasiat : Analgetikum, antipiretikum (FI III, 44)
c. Farmakologi : Golongan obat-obatan anti nyeri, berkhasiat anti demam kuat, berdaya anti trombosit. Selain itu juga berdaya vasokontriktif. (OOP V, 298)
d. Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau hamper berbau, rasa asam. (FI III, 43)
e. Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan dalam eter P. (FI III, 43)
f. Dosis lazim dan maksimal
DL anak 1 x : 500 mg – 1 g
1 H : 1,5 g – 3 g (FI III, 959)
DM dewasa 1 x : 1 g
1 H : 8 g
4. CTM
a. Sinonim : Chlorpheniramini maleas, Klorfeniramina maleat (FI III, 153)
b. Farmakologi : Devirat klor yang bekerja dengan mencegah agar mastell tidak sampai kontak dengan reseptor histamine. (OOP V, 773)
c. Khasiat : Antihistamin
d. Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit (FI III, 153)
e. Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air dalam 10 bagian etanol (95%)P dan dalam 10 bagian kloroform P, sukar larut dalam eter P.
(FI III, 153)
f. Dosis lazim dan maksimal
DL anak 1 x : -
1 H : 0,35 mg (FI III, 927)
DM dewasa 1 x : -
1 H : 40 mg
5. SL
a. Sinonim : Lactasom, Laktosa, Saccharum Lactis (FI III, 338)
b. Farmakologi : -
c. Kegunaan : Zat tambahan, sebagai pemanis (FI III, 339)
d. Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, massa agak halus.
e. Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol 95% P; praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P. (FI III, 338)
f. Dosis lazim dan dosis maksimal
III. Perhitungan Dosis
1. Ampisilin
Berat badan anak laki-laki 4 tahun adalah 13 kg
DL anak 1 H = (50 mg/kg – 100 mg/kg) x 13 mg
= 650 mg – 1300 mg
DL anak 1 X =
= 162,5 mg – 325 mg
= 162,5 mg – 325 mg
DM anak 1 H = x (DM dewasa)
= x (4000 mg)
= 1000 mg
DM anak 1 X =
= 250 mg
Dosis dalam resep : 1 X = = 35 mg
1 H = 35 mg x 4 = 140 mg
Kesimpulan : Dosis dalam resep subterapi
Rekomendasi : Dosis dinaikkan menjadi
1 X = 150 mg
1 H = 150 mg x 4 = 450 mg
2. Parasetamol
DL anak 1 X = 50 mg – 100 mg
DL anak 1 H = 200 mg – 400 mg
DM anak 1 H = x (DM dewasa)
= x (2000 mg)
= 500 mg
DM anak 1 X =
= 125 mg
Dosis dalam resep : 1 X = = 42,85 mg
1 H = 42,85 mg x 4 = 171,42 mg
Kesimpulan : Dosis dalam resep subterapi
Rekomendasi : Dosis dinaikkan menjadi
1 X = 50 mg
1 H = 50 mg x 4 = 200 mg
3. Aspirin
DL anak 1 X = x (DL dewasa)
= x (500 mg – 1000 mg)
= 125 mg – 250 mg
DL anak 1 H = x (DL dewasa)
= x (1500 mg - 3000 mg)
= 375 mg – 750 mg
DM anak 1 X = x (DM dewasa)
= x (1000 mg)
= 250 mg
DM anak 1 H = x (DM dewasa)
= x (8000 mg)
= 2000 mg
Dosis dalam resep : 1 X = = 71,42 mg
1 H = 71,42 mg x 4 = 285,71 mg
Kesimpulan : Dosis dalam resep subterapi
Rekomendasi : Dosis dinaikkan menjadi
1 X = 200 mg
1 H = 200 mg x 4 = 800 mg
4. CTM
DL anak 1 H = 0,35 mg (dibagi dalam 4 dosis)
DL anak 1 X =
= 0,087 mg
DM anak 1 H = x (DM dewasa)
= x (40 mg)
= 10 mg
DM anak 1 X =
= 3,3 mg
Dosis dalam resep : 1 X = = 42,85 mg
1 H = 42,85 mg x 4 = 171,42 mg
Kesimpulan : Dosis dalam resep subterapi
Rekomendasi : Dosis dinaikkan menjadi
1 X = 2,5 mg
1 H = 2,5 mg x 4 = 10 mg
VI. Penimbangan Bahan
1. Ampisilin = 150 mg x 7 = 1050 mg
2. Parasetamol = 50 mg x 7 = 350 mg
3. CTM = 2,5 mg x 7 = 17,5 mg
Pengenceran CTM = x 250 mg
= 70 mg
4. Sacharum Lactis = (500 mg x 7) – (1050 mg + 350 mg + 70 mg)
= (3500 mg) – (1470mg)
= 2030 mg
Perbaikan Resep
R/ Ampisilin 150 mg
Parasetamol 50 mg
CTM 2,5 mg
m.f. pulv. no. VII
s.q. dd. Pulv I
V. Cara Kerja
1. Disiapakan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ditimbang semua bahan sesuai penimbangan.
3. Dibuat pengenceran CTM dengan cara mengambil 50 mg CTM dan 250 mg SL, masukkan kedalam mortir digerus hingga halus dan homogen, ambil 70 mg dari hasil pengenceran, sisanya sisihkan.
4. Masukkan amoxilin kedalam mortir dengan sebagian SL, gerus sampai homogen.
5. Masukkan hasil pengenceran CTM dan parasetamol kedalam mortir, gerus sampai halus dan homogen.
6. Tambahkan sisa SL kedalam campuran no.5, gerus sampai halus dan homogen.
7. Bagi serbuk menjadi 7 bagian lebih kurang sama rata diatas kertas perkamen. Kemas dan beri etiket putih.
VI. Penandaan
Etiket Putih
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt :
No. 01 Tgl: 29 – 10 – 2010
No. 01 Tgl: 29 – 10 – 2010
Luthfi (4 tahun)
4 x sehari 1 bungkus
VII. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat untuk menurunkan demam.
2. Obat ini diminum 4 x sehari 1 bungkus sesudah makan dan harus sampai habis.
3. Obat ini disimpan ditempat yang kering dan terlindung dari cahaya matahari.
PEMBAHASAN
Pada praktikum Farmasetika dasar resep ini memiliki zat aktif yaitu Ampisilin, Parasetamol, Aspirin dan CTM. Pada pembuatan resep ini ampisilin diganti dengan amoxilin, hal ini dilakukan karena amoxilin lebih leluasa digunakan pada saat sesudah atau sebelum makan, sedangkan ampisilin baik diabsorbsi pada saat perut kosong atau sebelum makan, ampisilin mudah rusak dengan larutan lain jika diminum pada saat lambung penuh atau sesudah makan. Pada resep ini terdapat zat aktif parasetamol dan aspirin yang memiliki indikasi sama yaitu analgetik dan antipiretik maka yang digunakan hanya parasetamol sedangkan aspirin tidak. Hal ini dilakukan karena aspirin merupakan bahan yang memicu naiknya asam lambung dan dapat mengiritasi lambung maka yang lebih tepatnya hanya digunakan parasetamol pada resep ini.
Pada pengerjaannya yang pertama dilakukan melakukan pengenceran CTM hal ini dilakukan karena CTM yang akan digunakan untuk membuat resep ini hanya 14 mg sedangkan kepekaan timbangan halus 50 mg, oleh karena itu agar CTM dapat ditimbang dan memenuhi dosis yang diingnkan maka dilakukan pengenceran dengan menimbang 50 mg CTM dan 250 mg SL, digerus sampai halus dan homogen, kemudian diambil 70 mg dari hasil pengenceran dan sisanya disisihkan dalam wadah lain. Penambahan SL pada resep ini bertujuan untuk memenuhi berat ideal pulveres yaitu 500 mg/bungkus dan menutupi rasa pahit dari bahan obat. Pada etiket ditulis “dihabiskan” karena serbuk ini mengandung amoxilin yang khasiatnya sebagai antibiotik dan jika tidak dihabiskan sesuai aturannya akan mnyebabkan kuman atau bakteri penyakit akan resisten terhadap antibiotik tersebut. Hal ini akan mempersulit dalam proses pemberian antibotik berikutnya. Selain itu juga diberi tanda sesudah makan agar dapat meminimalisir kenaikan asam lambung. Di informasikan juga kepada pasien agar tidak mengendarai kendaraan karena obat ini memiliki efek mengantuk yang terdapat pada CTM.
0 komentar:
Posting Komentar